Anak sering susah saat dibangunkan? Coba 4 tips membangunkan anak dari tidur agar tidak bad moodÂ
Cara membangunkan anak dari tidur sangat menentukan mood anak pada hari itu. Pagi hari adalah awal memulai aktifitas. Bagi orang dewasa, pasti sudah mengerti hal apa saja yang harus dilakukan. Istirahat yang cukup dapat membuat tubuh bersemangat di pagi hari. Lalu bagaimana dengan anak-anak? Apakah si kecil juga bersemangat saat bangun tidur? Bagaimana cara ayah dan bunda bangunkan anak-anak?
Tips Bangunkan Anak Agar Semangat Di Pagi Hari
Setiap keluarga punya kebiasaan berbeda di pagi hari. Memulai aktifitas di pagi hari dengan semangat tentulah menjadi kebiasaan baik. Semua kebiasaan baik harus dimulai sejak kecil. Sehingga saat dewasa, anak sudah terbiasa. Sayangnya, ada beberapa faktor yang terkadang membuat si kecil jadi lebih memilih memeluk guling saat dibangunkan.
Beberapa faktor yang membuat anak susah dibangunkan adalah waktu istirahat yang kurang, cara membangunkan dan tidak ada motivasi untuk bangun. Tidak adanya motivasi untuk bangun, biasanya disebabkan karena tidak ada kegiatan pasti yang akan dilakukan oleh anak. Sehingga anak merasa tidak semangat untuk bangun. Contoh kecilnya, coba deh bunda bilang “Bangun, Nak. Kita mau jalan-jalan.” Dijamin mata si kecil langsung seger dan semangat?.
Tapi kalau kata-kata itu cuma trik belaka dan tidak benar terjadi, cara itu tidak disarankan ya, bunda?
Agar anak bangun dengan semangat, berikut tips yang bisa diterapkan di rumah:
1. Pastikan jam tidur anak cukup dan teratur.
Organ tubuh manusia memiliki jam kerja masing-masing. Istirahat terbaik bagi tubuh adalah tidur lebih awal dan bangun lebih pagi.
Saat tidur dengan kondisi tanpa cahaya (mematikan lampu), tubuh akan mengeluarkan hormon melatonin dalam kondisi tidur. Jika hormon itu dikeluarkan, maka akan memberikan efek bangun dalam keadaan fresh dan bersemangat. Karena jam tidur sesuai waktu istirahat tubuh, maka hasilnya juga akan maksimal. Adapun jam tidur yang ideal adalah 7-9 jam.
2. Posisi tidur yang nyaman
Agar dapat bangun dengan segar di pagi hari, posisi tidur juga sangat menentukan. Pastikan anak tidur dengan kondisi yang nyaman. Terkadang, tanpa sengaja pergerakan dalam tidur membuat posisi tubuh tidak nyaman, seperti posisi kepala yang terlalu miring, tangan tertindih badan atau posisi kaki yang menjuntai ke bawah tempat tidur.
3. Berikan pelukan dan bisikan kata positif
Saat membangunkan, peluklah anak. Usap kepalanya dengan halus. Bisikkan anak dengan kata-kata positif. Contoh, “Anak sholeh, bangun yuk. Kita shalat subuh.” Lakukan terus menerus sampai anak terbangun dan tersadar.
Hindari kata-kata negatif saat membangunkan anak. Seperti, “Bangun, bangun…susah banget sih dibanguninnya.” Membangunkan dengan kata negatif atau marah-marah akan membuat anak tak bersemangat. Sehingga anak akan enggan untuk bangun.
4. Beri waktu sejenak.
Pada kondisi tertentu, saat bangun tidur biasanya tubuh butuh waktu peralihan untuk sepenuhnya sadar. Berikan waktu sejenak bagi anak untuk memulihkan kesadarannya. Jika anak tak kunjung bangun, ulangi poin nomor 3 dengan sabar.
Agar pagi lebih bersemangat, ajak anak melakukan aktifitas yg menyenangkan seperti bersepeda, jalan santai atau senam. Kebiasaan bangun di pagi hari akan memberikan dampak positif bagi kehidupan anak kelak. Oleh sebab itu, perlu dibiasakan sejak dini. Jika tidak, maka akan ada kesulitan dikemudian hari. Seperti contoh, anak bisa telat berangkat sekolah karena susah dibangunkan. Yang lebih buruk lagi, bisa terlambat pergi ke kantor jika terbiasa bangun siang atau tidak memiliki pola tidur yang teratur.
Selain itu, istirahat lebih awal dan bangun pagi memiliki banyak manfaat, diantaranya pagi yang lebih produktif, jantung lebih sehat, dan memperbaiki kualitas kemampuan otak. Yuk, bangun kebiasaan pola tidur yang baik?