Agar anak sukses, orang tua perlu mempersiapkannya sejak kecil. Ibarat tanaman, agar tumbuh bagus dan bernilai, maka perlu perlu diperhatikan hal apa saja yang menunjang perkembangannya.
Banyak hal yang dapat menunjang kesuksesan anak. Unggul dalam kognitif bukan faktor utama. Tak jarang orang tua yang menyemangati anak agar mendapat nilai baik di sekolah. Harapannya nilai-nilai itu dapat membuka peluang untuk kesuksesan anak. Faktanya, dalam dunia kerja ada banyak hal yang menunjang kesuksesan. Begitupun sama halnya jika ingin berkarya atau menjadi wirausaha
.
Apa Yang Dimaksud Dengan Sukses?
Sukses dalam kehidupan adalah impian setiap orang. Agar tepat sasaran, maka perlu memahami arti sukses terlebih dahulu. Standar kesuksesan bisa jadi berbeda sesuai sudut pandang. Secara sederhana, sukses bisa diartikan sebuah pencapaian. Adapun apa yang ingin dicapai, tergantung dari tiap individu.
Pada awalnya, anak belum memahami arti kesuksesan dan belum paham akan tujuan hidup. Oleh karena itu, orang tua harus peka terhadap potensi anak, membantu mengembangkannya dan menentukan target pencapaian. Faktanya, seringkali banyak tantangan untuk mencapai suatu tujuan.
8 Faktor Penunjang Kesuksesan Anak Di Masa Depan
Banyak orang yang tidak berhasil dalam target pencapaian dikarenakan tidak bisa menakhlukkan tantangan. Jadi, bisa dikatakan bahwa kesuksesan adalah ketika seseorang dapat menakhlukkan tantangan dalam hidupnya untuk mencapai hal diinginkan.
Karena hidup itu realita, maka ajarkan anak kehidupan nyata yang akan dijalaninya. Berikan ia simulasi serta gambaran tentang hal-hal yang akan berguna untuk masa depannya nanti. Berikut hal-hal sederhana yang harus diajarkan pada anak untuk menunjang kesuksesannya di masa depan:
Planning (membuat perencanaan)
Untuk melatih anak menjadi pribadi yang lebih teratur dan terarah, maka perlu dibiasakan sejak dini. Sebagai langkah awal, kita dapat mengajak anak membuat perencanaan kegiatan. Sesaat sebelum tidur, ajak anak membuat daftar kegiatan esok hari. Mulai dari bangun tidur hingga sebelum tidur di malam hari. Misalkan bangun tidur pada pukul 06.00 WiB, mandi, merapikan tempat tidur, sarapan, belajar, dll.
Cara Mendidik Anak Agar Disiplin Melalui Jadwal & Komunikasi
Kemampuan membuat perencanaan akan sangat berguna dan dapat menjadi penunjang kesuksesan anak di mana depan. Karena perencanaan yang matang adalah pondasi dalam menentukan tujuan dalam kesuksesan.
Disiplin
Hal yang dapat menunjang kesuksesan anak selanjutnya adalah sikap disiplin. Jika sudah membuat daftar kegiatan, pantau anak apakah ia dapat menjalankan kegiatan sesuai perencanaan. Ingatkan kembali jika diperlukan.
Pastikan anak merealisasikan daftar kegiatan agar ia menjadi pribadi yang tak hanya punya banyak rencana dan keinginan, tetapi juga menjalankan setiap rencana ataupun tugas dengan disiplin dan penuh komitmen.
Evaluasi diri
Setelah merealisasikan daftar perencanaan, ajak anak untuk mengevaluasi diri. Sebutkan apa saja yang sudah berjalan sesuai rencana. Jika ada hal yang tidak berjalan sesuai rencana, sebutkan hambatannya.
Minta anak mengememukakan pendapat tentang hambatan tersebut dan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya. Berikan anak pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk menggiring opini serta melatih daya pikirnya dalam menemukan solusi dari sebuah permasalahan.
Kemampuan mengevaluasi diri akan melatih daya pikir anak. Evaluasi juga merupakan upaya perbaikan yang ditujukan ke arah lebih baik. Jika ingin sukses dalam suatu bidang, kemampuan evaluasi sangat dibutuhkan.
Problem Solving
Dikehidupan yang dinamis dan penuh tantangan, setiap orang dituntut untuk memiliki daya juang yang tinggi serta terus mengembangkan diri. Ajarkan keterampilan yang mengandung strategi dan pemecahan suatu masalah.
Melatih kemampuan anak memecahkan masalah bisa dengan games atau kegiatan, contoh: puzzle, maze, mainan bongkar pasang dan membuat hasil karya dari barang-barang yang sudah tidak terpakai. Kenalkan anak bahwa mendaur ulang sampah adalah salah satu solusi dari masalah sampah yang membludak.
Kemampuan memecahkan masalah adalah salah satu trik jitu untuk menakhlukkan tantangan. Yang pastinya akan berguna bagi anak dalam meraih kesuksesan di masa depannya kelak.
Kemandirian
Untuk melatih kemandirian anak, libatkan ia dalam pekerjaan rumah sehari-hari. Karena ketika ia dewasa nanti, anak juga akan melakukan hal tersebut. Berikan ia simulasi dan gambaran tentang apa yang akan dijalaninya nanti sebagai orang dewasa. Biasanya, anak yang mandiri memiliki daya juang yang tinggi.
Anak akan merasa senang dan bertambah kepercayaan diri jika dapat membantu dan melakukan pekerjaan orang dewasa. Meski begitu, diperlukan teknik komunikasi yang baik pada anak, agar maksud dan tujuan dari yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Ajari anak, dampingi dan berikan contoh yang baik. Karena anak adalah peniru ulung. Saat melibatkan anak melakukan pekerjaan rumah, pastikan sesuai usia dan kemampuannya.
Bertanggung jawab
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap kegiatan yang dilakukan anak adalah pembelajaran. Termasuk kegiatan harian di rumah. Saat belajar sesuatu, anak tidak selalu langsung melakukannya dengan benar. Saat anak belajar makan sendiri, hasilnya tidak akan langsung rapi.
Tidak perlu memarahi anak karena makan berantakan, ajarkan ia bertanggung jawab dengan merapikan makanan yang terjatuh di lantai. Saat anak tidak sengaja merobek buku, ajarkan ia memperbaikinya, misalnya dengan menggunakan lem. Biasakan anak untuk bertanggung jawab terhadap apapun yang ia lakukan, termasuk mencuci piring sesudah makan dan merapikan mainan setelah bermain.
Tekun/konsisten dalam melakukan suatu hal.
Kunci dari keberhasilan adalah konsisten. Mengajarkan ketekunan dan konsisten adalah hal yang wajib jika ingin memiliki anak yang sukses. Berilah anak kegiatan yang dapat melatih ketekunan, seperti mewarnai dan membuat kolase.
Biasakan dan latih anak agar selalu tuntas dalam mengerjakan sesuatu. Pribadi yang tekun dan konsisten akan lebih mudah dalam meraih kesuksesan.
Empati
Dalam kehidupan sosial, empati sangatlah penting. Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dengan memiliki rasa empati, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik dan suka menolong.
Untuk melatih empati anak, seringlah ajak diskusi dan berikan contoh. Saat melihat orang lain terjatuh, ajak anak untuk membantunya bangun. Setelah itu, ajak untuk berdiskusi: bagaimana rasanya jika yang terjatuh adalah dirinya? Bagaimana perasaannya jika saat terjatuh tidak ada yang menolong? Bagaimana perasaannya jika saat terjatuh malah ditertawakan?
Pertanyaan-pertanyaan seperi di atas akan menumbuhkan rasa empati pada anak. Dengan memiliki empati yang tinggi, anak akan tahu bagaimana ia harus bersikap pada orang lain. Karena kemampuan sosial yang baik juga dapat menjadi faktor penunjang kesuksesan anak.
Ilmu pengetahuan terus berkembang, sehingga tidaklah cukup jika membekali anak hanya dengan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi membuat ilmu mudah diakses, namun tidak dengan perilaku dan sikap seseorang. Oleh sebab itu, ilmu pengetahuan bukan satu-satunya faktor penting dalam meraih kesuksesan. Pola pikir, sikap dan kepribadianlah yang dapat menghantarkan orang menuju kesuksesan.
Jika ingin memiliki anak yang sukses, orang tua harus memahami apa saja yang dibutuhkan anak untuk mendapatkannya. Selain itu, yang paling penting adalah memahami arti kesuksesan itu sendiri :).