Orang tua terkadang bertanya-tanya, apakah perkembangan sang buah hati sudah sesuai usianya? Nah, untuk ayah bunda yang memiliki anak usia 0-6 bulan silakan dicek tahapan perkembangan bayi di bawah ini.
Apa Saja Tahapan Perkembangan Bayi?
Ada tiga tahapan penting dalam perkembangan bayi: kemampuan motorik, perkembangan fisik dan perkembangan mental.
Kemampuan motorik melibatkan keahlian motorik kasar, contohnya dapat menopang berat tubuh di atas kaki. Sedangkan motorik halus meliputi gerakan halus yang dilakukan tangan dan jari. Perkembangan fisik meliputi perkembangan panca indra, pertumbuhan gigi dan hal lain yang melibatkan fisik. Adapun perkembangan mental meliputi ingatan, kesadaran umum, bahasa dan kecerdasan.
Pada dasarnya perkembangan setiap anak tidak selalu sama. Meski begitu, para pakar telah melakukan penelitian dan menyimpulkannya dalam statistik umum yang memungkinkan para orang tua memeriksa perkembangan buah hati mereka. Berikut tahapan perkembangan anak usia 0-6 bulan yang dibagikan oleh Tony Buzan dalam bukunya Brain Child, Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar.
Tahapan Perkembangan Bayi Usia 0-6 Bulan
Usia 1 bulan: kebanyakan bayi konsumsi 90-120 cc susu sekali minum. Beberapa bayi bisa mulai disusui dalam jangka waktu teratur. Menyukai rasa manis dan kain yang lembut. Bisa ditenangkan oleh suara, musik lembut dan pelukan. Untuk pemeriksaan kesehatan, kunjungi dokter secara teratur selama 6 bulan pertama.
Perkembangan motorik kasar: sistem saraf dan kontrol otot meningkat ditandai dengan gerakan menyentak menjadi halus. Gerakan bersifat reflektif, seperti mengisap dan membawa kepalan tangan ke mulut. Bayi senang mendorong tangan dan kakinya. Jika tidak ditopang, kepala bayi akan jatuh ke belakang.
Bahasa: suara parau kecil bisa jadi bisikan lembut pada akhir bulan pertama, bayi pun bisa memberikan respon terhadap suara. Panggil bayi dengan namanya, ajak bicara dengan ekspresi menyenangkan dan gunakanlah kata-kata sederhana.
Usia 2 bulan: Suka menatap wajah, mata menajam dan dapat mengikuti objek yang bergerak. Kolik bisa saja terjadi, tetapi biasanya menghilang pada bulan ke tiga.
Motorik halus: bayi dapat membuka dan menutup tangan secara perlahan, serta bisa memegang objek selama beberapa saat.
Motorik kasar : jika biasanya khas bayi baru lahir, posisi kaki melengkung, pada usia ini posisi kaki mulai lurus. Gerakan refleks mulai menghilang diakhir bulan. Bayi berusaha mengangkat kepala.
Bahasa: Bunyi yang keluar lebih banyak, berupa “oh-oh” atau “ah-ah”.
Usia 3 bulan: Mengeluarkan suara-suara pelan dan merespon saat diajak berbicara. Mata lurus berfokus pada satu objek. Jika anak tidak dapat merespon dan menanggapi suara, bisa diperiksakan ke dokter. Karena khawatir ada masalah dengan pendengaran.
Motorik halus: Dapat menggapai benda menjuntai. Saat terbaring telentang, mampu menggerakan tangan seimbang. Berhenti menghisap bila mendengar suara orang tuanya. Mampu merespon bayangan cermin dengan tersenyum.
Motorik kasar: Menekan-nekankan kaki kebawah saat diberdiriksn di permukaan yang kokoh. Belajar melonjak-lonjak. Saat tengkurap mampu menegakkan kepala dan dada. Kelenturan pada persendian tulang paha dan lutut berkembang, tendangan pun bertambah kuat.
Bahasa: terangsang bersuara jika mendengar orang lain berbicara. Bayi dapat merintih, memekik, dan tertawa kecil.
Usia 4 bulan: Mulai dapat membalik badan. Dapat membedakan jarak, warna, orang maupun tempat yang asing baginya. Mampu mengenali ibu diantara sekelompok orang.
Motorik halus: Tangan mampu menggapai benda, menggenggam erat mainan lalu memasukkannya ke dalam mulut.
Motorik kasar: Berusaha mengerakkan badannya dari satu sisi ke sisi lain dan berguling. Tubuh bagian atas dan lengan menguat. Seringkali bersandar untuk mencari keseimbangan.
Bahasa: Mengoceh secara rutin pada diri sendiri atau orang lain. Bisa meninggikan suara, seolah-olah sedang bertanya. Pada masa seperti ini, seringlah ajak anak bercakap dan bertatap muka.
Usia 5 bulan: Mudah teralihkan perhatiannya saat menyusu. Bisa tidur sepanjang malam dengan dua kali tidur siang dalam sehari.
Motorik halus: Mampu memegang botol dan memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain.
Motorik kasar: Kontrol tubuh lebih baik pada bagian tubuh atas, kepala dan leher. Mampu mengangkat kepala dan menahannya saat tengkurap. Memegang kaki dan berusaha memasukkannya ke mulut.
Bahasa: mengamati gerakan mulut dengan seksama dan mencoba meniru ucapan orang lain. Mulai mengeluarkan bunyi huruf konsonan “m” dan “b”.
Usia 6 bulan: Tumbuh gigi seri tengah bawah sekita bulan keenam atau ketujuh. Gusi anak mungkin bengkak, anak rewel dan mudah kesal.
Motorik halus: Mampu menggapai sesuatu saat duduk.
Motorik kasar: Berguling ke kanan dan kiri. Otot perut dan belakang semakin kuat sehingga memiliki keseimbangan saat duduk.
Bahasa: belajar membuat suara-suara baru dengan mengubah bentuk mulut. Pada masa ini, biasakan berkomunikasi dengan bayi menggunakan bahasa orang dewasa, contoh “susu” tidak diucapkan “tutu”ataupun “cucu”.
Setiap orang tua ingin perkembangan anaknya optimal. Untuk mengetahuinya, maka orang tua memerlukan tolak ukur sebagai acuan. Jika ada tahapan yang belum tercapai diusianya si kecil, maka orang tua perlu melakukan stimulasi lebih agar perkembangannya sesuai usia. Apabila sudah tercapai, orang tua dapat terus memberikan stimulasi yang akan bermanfaat untuk tahapan perkembangan selanjutnya.
Tahapan perkembangan anak di atas bisa dijadikan acuan dalam memantau perkembangan si kecil. Jika ada masalah ataupun kekurangan yang terdeteksi lebih awal, maka akan mempermudah untuk penangananny. Orang tua juga dapat segera mencari solusi dan melakukan stimulasi yang dibutuhkan.