Membaca adalah suatu kebutuhan. Sebagian besar pengetahuan dan informasi didapatkan dari membaca. Faktanya, orang yang bisa membaca belum tentu gemar membaca. Menurut data UNESCO, minat baca Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah.
Hal ini menjadi tugas bersama agar dapat meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Agar generasi selanjutnya lebih baik, diperlukan upaya lebih bagi orang tua ataupun guru mengarahkan agar anak suka membaca .
Adapun upaya dari pemerintah dalam meningkatkan minat baca masyarakat saat ini, diantaranya: menggalakkan program literasi di berbagai sekolah, menyediakan perpustakaan untuk masyarakat umum, perpustakan keliling, bahkan perpustakaan nasional yang bisa diakses secara online.
Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak
Apapun program yang ada, seseorang tidak akan membaca sampai ia merasa itu adalah kebutuhan. Baik kebutuhan mendapat informasi atau sekadar kebutuhan melepas penat. Untuk mewujudkan generasi dengan minat baca yang tinggi, perlu ditumbuhkan kecintaan membaca sejak dini.
Seperti disinggung sebelumnya, para orang tua maupun guru baiknya memberikan stimulasi untuk menumbuhkan minat baca pada anak. Selain stimulasi, lingkungan juga memiliki peran penting dalam menumbuhkan minat baca. Agar anak suka membaca, berikut upaya yang bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari:
Berilah contoh
Seperti kata pepatah bahwa Buah Tak Akan Jatuh Jauh Dari Pohonnya, begitulah anak akan meniru perilaku orang tua. Seperti apa harapan orang tua, seperti itulah yang harus dilakukan orang tua. Jika ingin anak gemar membaca, maka orang tua harus memberi contoh.
Luangkan waktu minimal satu kali sehari. Sesuaikan durasi dengan keadaan. Setidaknya minimal 15 menit untuk membaca buku. Saat melihat orang tua sering membaca buku, anak akan mengikutinya. Jika dilakukan secara konsisten maka akan jadi kebiasaan. Dengan melihat kebiasaan orang tua, insyaAllah ketertarikan dan minat baca anak akan muncul.
Bacakanlah Buku Untuk Anak.
Sesuatu yang dilakukan sejak kecil dan berkesan akan melekat pada memori anak. Oleh karena itu, tularkan minat baca dengan membacakan buku untuk anak. Bisa membaca dogeng, kisah para nabi dan rasul, atau cerita yang mengandung nilai moral.
Uniknya, bahkan sejak masih dalam kandungan anak dapat mendengar cerita yang dibacakan orang tuanya. Stimulasi minat baca bisa disesuaikan dengan tahapan usia.
Buatlah reading corner
Cara menumbuhkan minat baca anak selanjutnya adalah membuat reading corner. Agar buku menjadi keseharian anak, maka mudahkanlah aksesnya. Sediakan tempat khusus untuk buku-buku anak. Sesuaikan buku dengan usia anak.
Untuk anak usia 0-3 tahun, carilah buku yang berbahan tebal sehingga tidak mudah robek. Buku yang didominasi gambar dan sedikit teks cerita. Untuk anak yang sudah bisa membaca, gunakan buku yang lebih banyak narasi di dalamnya.
Kenalkan Manfaat Membaca
Selain membacakan buku, ajaklah anak mengobrol sesering mungkin. Dalam obrolan itu orang tua dapat menyisipkan manfaat membaca. Beri anak wawasan bahwa dengan membaca; seseorang akan mendapat pengetahuan lebih, meningkatkan konsentrasi, memperkaya kosa kata, mempertajam analisa terhadap suatu hal, meningkatkan kemampuan menulis dan dapat mengurangi stress. Gunakan bahasa yang mudah dipahami anak saat menjelaskan sesuatu.
Ajak berkunjung ke tempat-tempat yang memilki banyak buku
Selain menyediakan buku di rumah; sesekali ajaklah anak ke tempat-tempat yang dipenuhi buku. Misalnya: perpustakaan, toko buku atau pameran buku. Dengan melihat beraneka buku, anak akan tertarik dengan hal baru. Di perpustakaan, anak juga dapat menikmati berbagai jenis buku. Meski begitu, jangan lupa ajarkan anak cara menjaga fasilitas umum ya.
Banyak hal yang melatarbelakangi penyebab orang tidak suka membaca. Diantaranya adalah pengalaman yang kurang menyenangkan saat belajar membaca. Untuk menumbuhkan kecintaan pada membaca, setiap prosesnya harus dilewati dengan baik. Termasuk saat awal belajar membaca. Tanamkan pada setiap anak bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan.
Di era digital, seharusnya membaca adalah hal yang mudah. Karena tidak terpaku pada media cetak. Zaman dahulu, orang harus membeli buku atau mendatangi tempat-tempat tertentu agar bisa membaca. Saat ini, hanya bermodalkan koneksi internet; orang dapat membaca dan menemukan apapun yang mereka mau.
Agar membaca menjadi hal positif, ajarkan anak untuk memilah dan memilih bacaan. Terutama bacaan atau tulisan yang didapat melalui dunia internet. Apapun itu, akan lebih bijak jika orang tua memastikan terlebih dahulu apa yang akan dibaca anak.
Sumber buku atau bacaan yang bermanfaat akan memberikan dampak positif bagi si pembaca. Semoga kita semua bisa meluangkan waktu untuk membaca, senang membaca dan mendapatkan manfaat dari membaca.