Ayat Alquran Tentang Bersyukur Dan Artinya Lainsyakartum

Ayat Alquran tentang bersyukur menjelaskan keutamaan yang akan didapatkan oleh orang-orang yang bersyukur. Sudahkah bersyukur untuk hari ini?

Definisi Bersyukur

Ayat Alquran tentang bersyukur mudah sekali ditemukan, baik di dalam Alquran secara langsung maupun di media online. Tetapi sudah tahukah kita makna dari bersyukur?

Bersyukur berasal dari arab, yaitu شُكْرًا شَكَرَ – يَشْكُرُ yang berarti terima kasih. Secara sederhana, syukur berarti ungkapan terima kasih atas apa yang diterima. Baik secara lisan maupun perbuatan. Rasa syukur sering dikaitkan kepada agama. Karena sebagai makhluk, kita begitu banyak menerima nikmat dariNya. Hal ini disinggung oleh Allah di dalam Alquran.




Ayat Alquran Tentang Bersyukur

Dari beberapa pembahasan tentang bersyukur di dalam Alquran, dijelaskan alasan mengapa harus bersyukur, ajakan untuk bersyukur dan balasan bagi orang yang bersyukur maupun yang kufur (tidak bersyukur).  

Alasan mengapa harus bersyukur

Adapun ayat-ayat yang menjelaskan alasan mengapa harus bersyukur adalah:

وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ

Tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur atas izin Allah. Dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. – (Q.S Al-A’raf: 58)

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan, supaya kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) dari hasil laut itu, dan dari lautan itu kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. – (Q.S An-Nahl: 14)

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam kondisi tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. – (Q.S An-Nahl: 78)

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا

Dan Dia (Allah) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. – (Q.S Al-Furqan: 62)

        

وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan sebagian dari rahmat-Nya, Dia telah menjadikan malam dan siang untukmu, supaya kamu beristirahat pada malam harinya dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari), dan supaya kamu bersyukur kepada-Nya. – (Q.S Al-Qasas: 73)

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya, Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan sebagian dari rahmat-Nya kepadamu dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya. Dan mudah-mudahan kamu bersyukur. – (Q.S Ar-Rum: 46)

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu. – (Q.S Luqman: 14)

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ  *ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ  *ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

Allah yang menjadikan segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah (7). Kemudian Dia menjadikan keturunan manusia dari saripati air yang hina (8). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan roh ke dalamnya. Dan Dia menjadikan untuk kamu pendengaran, penglihatan dan hati. Akan tetapi sedikit sekali kamu bersyukur (9). – (Q.S As-Sajdah: 7-9)

وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan tidaklah sama antara dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lainnya asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang bisa kamu pakai. Dan padanya kamu melihat kapal-kapal berlayar membelah lautan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. – (Q.S Fathir: 12)

                          أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ * أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ *                                              لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُون

Tidakkah kamu melihat air yang kamu minum? (68). Kamukah yang menurunkannya ataukah Kami yang menurunkannya? (69). Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan air itu asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? (70). – (Q.S Al-Waqiah: 68-70)

                             قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

Katakanlah: “Dialah Allah, yang menciptakan kamu dan menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati”. Tetapi amat sedikit kamu bersyukur. – (Q.S Al-Mulk: 2)

Baca Juga: Sedekah, Siapa Orang Yang Berhak Menerimanya?



 

Ajakan Bersyukur Serta Balasan Bagi Orang Yang Bersyukur Maupun Kufur

Ayat-ayat di atas telah mengingatkan kembali, betapa banyaknya nikmat dan kebaikan Allah. Semua itu tidak dapat terhitung. Bahkan hidup dan nafas kita pun adalah karunia dariNya.

Begitu baiknya Allah menyediakan segala kebutuhan dalam hidup kita, serta senantiasa memberikan pertolongan bagi hamba-hambanya. Oleh karena itu, Allah kembali mengingatkan kita agar bersyukur serta menjelaskan apa keutamaan bersyukur dan betapa meruginya orang-orang yang ingkar dan tidak bersyukur. Semua itu tertera dalam ayat-ayat berikut:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. – (Q.S Al-Baqarah: 157)

 

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. – (Q.S An-Nahl: 144)

 

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan atas izin Allah, sebagai ketetapan yang sudah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, niscaya Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. – (Q.S Ali Imran: 145)

مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا

Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman?. Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. – (Q.S An-Nisa: 147)

وَاذْكُرُوا إِذْ أَنْتُمْ قَلِيلٌ مُسْتَضْعَفُونَ فِي الْأَرْضِ تَخَافُونَ أَنْ يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan ingatlah (wahai para muhajirin) ketika jumlahmu masih sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu khawatir orang-orang (Mekah) akan menculikmu, maka Allah berikan kamu tempat menetap (Madinah) dan menjadikan kamu kuat atas pertolongan-Nya dan memberikan kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. – (Q.S Al-Anfal: 26)

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih”. – (Q.S Ibrahim: 7)

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah Allah berikan kepadamu, dan bersyukurlah kamu atas nikmat Allah, jika memang hanya kepada-Nya kamu menyembah. – (Q.S An-Nahl: 114)

قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ

Berkatalah seorang yang memiliki ilmu pengetahuan dari Al Kitab: “Aku akan membawakan singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu berada di hadapannya, ia pun berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. – (Q.S An-Naml: 40)

إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat kedustaan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberimu rezeki. Maka mintalah rezeki itu dari sisi Allah, sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan. – (Q.S Al-Ankabut: 17)

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Dan sungguh telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. – (Q.S Luqman: 12)

إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Jika kamu ingkar, maka sesungguhnya Allah tidak membutuhkan apapun darimu. Dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-hamba-Nya. Dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu atas rasa syukurmu itu. Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah tempat kembalimu, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu perbuat. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (hati)mu. – (Q.S Az-Zumar: 7)

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ * بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (para Nabi) sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan Tuhan, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi (65). Karena itu, maka hendaklah hanya kepada Allah saja kamu menyembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur” (66). – (Q.S Az-Zumar: 65-66)

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ بِالنُّذُرِ * إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آلَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ * نِعْمَةً مِنْ عِنْدِنَا كَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ شَكَرَ

Kaum Luth pun telah mendustakan peringatan-peringatan (nabinya) (33). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan angin yang membawa bebatuan kepada mereka, kecuali kepada keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing (34). (Yang demikian itu) Sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur (35). – (Q.S Al-Qamar: 33-35)

Alquran secara jelas menjabarkan betapa butuhnya manusia akan syukur. Karena jika seorang hamba bersyukur, itu adalah demi kebaikan dirinya sendiri. Selain itu, Alquran juga mengajarkan bagaimana cara agar menjadi pribadi yang bersyukur. Caranya adalah dengan doa yang sudah diajarkan dalam Alquran.

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya yang telah mengandungnya dengan susah payah dan juga melahirkannya dengan susah payah. Mengandung hingga menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun ia berdoa:

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

 “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan supaya aku dapat mengerjakan amal yang saleh yang Engkau ridhai, dan berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. – (Q.S Al-Ahqaf: 15)

Selain dengan berdoa, cara terbaik menjadi hamba yang bersyukur adalah dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Bersyukur adalah kunci kebahagiaan. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur kepada Allah dan mendapat perlindunganNya.

 

Scroll to Top