Cara mendidik anak agar disiplin menjadi PR untuk para orang tua. Apalagi sejak diberlakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) . Mendisiplinkan anak menjadi tantangan tersendiri.
Cara Disiplinkan Anak
Cara mendidik anak bisa berbeda-beda penerapannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa teknik yang tepat akan memberikan hasil yang baik, termasuk dalam hal disiplin. Mendisiplinkan anak memang perlu dilakukan, apalagi dalam hal belajar. Karena disiplin dalam hal apapun akan membentuk karakter yang baik pada diri anak.
Arti Disiplin
Sebelum membahas cara mendidik anak agar disiplin, baiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu disiplin? Disiplin ialah suatu usaha untuk memperbaiki perilaku agar taat serta patuh terhadap aturan atau ketentuan yang berlaku.
Disiplin merupakan sesuatu yang dapat dilatih. Melalui latihan dalam mendisiplinkan diri, setiap individu diharapkan dapat lebih mengendalikan diri dan teratur.
Manfaat Disiplin
Disiplin yang merupakan karakter baik sudah pasti memiliki banyak manfaat. Karena nilai karakter baik pada disiplin akan berkaitan dengan karakter lainnya, seperti: bertanggung jawab, teratur, taat aturan serta mampu mengendalikan diri.
Saat individu mampu mendisiplinkan diri, maka ia akan lebih produktif, efisien, dan mengurangi stress akibat ketidakteraturan yang bisa jadi penghambat. Orang yang disiplin akan hidup dengan teratur dan berpotensi memiliki karir yang bagus, karena memiliki manajeman diri yang baik.
Cara Efektif Disiplinkan Belajar Anak
Mengingat kedisiplinan perlu dilatih dan berproses, maka diperlukan kesabaran. Terlebih saat pandemi dimana semua aktifitas hanya bisa dilakukan dari rumah. Meski belajar hanya dari rumah, orang tua tetap harus memastikan pola keseharian anak tetap teratur, waktunya belajar ya tetap belajar.
Apapun kendalanya, situasi menuntut untuk tetap menakhlukkan tantangan. Disiplin adalah kunci utama. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mendisiplinkan belajar anak.
Beri Penjelasan Kenapa Harus Belajar
Dunia anak memang identik dengan bermain. Karena libur berangkat ke sekolah, anak merasa bebas. Jika tidak diarahkan, mungkin saja anak akan bermain seharian. Pada dasarnya setiap anak belum mengerti kewajiban. Oleh karena itu, tugas orang tua mengenalkannya.
Carilah momen yang tepat untuk mengobrol bersama anak. Sampaikan padanya bahwa tempat belajar itu bukan hanya di sekolah. Bangun pemikiran bahwa belajar itu di mana saja. Tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti anak. Jika anak sudah paham, maka akan lebih mudah mendisiplinkan anak untuk belajar.
Buatlah Jadwal Harian
Anak-anak memang cenderung apa adanya. Jika tidak diarahkan, mereka bisa berbuat sesuka hati. Agar lebih teratur, buatlah jadwal untuk anak. Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.
Saya pribadi, memberlakukan jadwal dari hari Senin sampai Jumat. Untuk Sabtu-Minggu kegiatan dibebaskan dari tugas belajar. Anak-anak boleh menonton atau melakukan hal-hal yang mereka sukai. Pada waktu-waktu tertentu kami berolahraga bersama agar tetap sehat:). Displin akan lebih mudah jika kegiatan sudah jelas dan terarah.
Buat Kesepakatan Dengan Anak
Ajak anak berdiskusi tentang jadwal yang dibuat. Minta ia menyampaikan pendapatnya. Jika tidak setuju, maka harus memberikan alasannya. Setelah itu, diskusikan jalan tengah sebagai solusinya. Pancing anak untuk berpikir dan aktif berpendapat dalm suatu permasalahan.
Pastikan hasil akhir diskusi adalah kesepakatan bersama. Jika anak menolak belajar, maka ingatkan kesepakatan yang sudah dibuat. Dengan cara ini anak belajar komitmen dan bertanggung jawab.
Beri Ruang Untuk Anak Memilih Kegiatan Yang Disukainya
Saat membuat jadwal harian, berikan waktu untuk anak memilih kegiatan sendiri. Buat kesepakatan mengenai waktunya. Sebagai contoh, anak boleh bermain bebas setelah shalat Ashar atau diwaktu tertentu. Jika memungkinkan, biarkan anak bisa memilih waktu sendiri. Sehingga anak merasa adil dalam pembuatan jadwal.
Jadi Penegak Disiplin Dan Memberi Contoh
Setelah membuat kesepakatan, jadwal harus dilakukan secara konsisten agar membentuk pola disiplin. Diawal, mungkin saja anak belum bisa berkomitmen dengan jadwal. Tugas orang tua tetap terus mengingatkan dengan baik.
Tetap bersabar saat anak berproses untuk hidup teratur, karena karakter disiplin dibentuk melalui proses yang tidak sebentar. Anak bisa saja menolak sewaktu-waktu, namun orang tua harus tegas.
Anak adalah peniru ulung. Agar anak mudah mengikuti aturan, berilah contoh. Cara mendisiplinkan anak akan efektif bekerja, jika penegak disiplin turut mendisiplinkan diri. Orang tua juga harus mengikuti jadwal yang dibuat.
Jika orang tua tidak konsisten, anak akan bingung. Yang dimaksud bingung, anak tidak mengerti pola jadwal. Anak juga bisa menyimpulkan bahwa tak masalah jika melanggar. Tentu hal ini bukanlah sikap yang baik.
Lima cara di atas adalah cara yang dipraktekkan penulis. Alhamdulillah, sekarang anak-anak sudah mengerti rutinitas pagi mereka. Saat belum terbiasa, anak-anak pernah menolak dan menangis. Disaat itulah keteguhan orang tua diuji coba. Jika sebagai penegak disiplin mudah goyah, maka akan akan melakukannya lagi dan lagi.
Dalam situsi tertentu, menangis ataupun tantrum sering dijadikan senjata. Saat anak tantrum, orang tua sering tidak tahan. Baik itu karena tidak tega atau karena tidak ingin repot. Situasi seperti ini yang sering dimanfaatkan anak. Kunci menegakkan disiplin adalah tetap tegas namun tanpa kekerasan. Gunakan teknik berkomunikasi sesuai usia anak.
https://rianarizkiabidin.com/7-teknik-komunikasi-dengan-anak/
Selain itu, jangan lupa doakan anak-anak kita agar berhati lembut. Hati yang lembut, insyaAllah mudah diarahkan pada kebaikan. Sebagai orang tua, cara kita mendidik dan bersikap adalah ikhtiar. Hasilnya tetap ditentukan oleh Sang Pemilik Jiwa. Semoga Allah menjadikan dan menjaga jiwa anak-anak kita penuh kebaikan. Sebagai orang tua, semoga Allah membimbing kita untuk melakukan yang terbaik dalam mendidik anak.