Investasi Akhirat Bermodal Lisan, Jadi Orang Kaya Di Surga!

Siapa yang suka berinvestasi? Ternyata investasi tidak hanya untuk urusan dunia loh. Jika ingin bahagia di hari akhir, kamu juga bisa melakukan investasi akhirat.

Investasi akhirat tidak membutuhkan modal besar seperti di dunia. Investasi akhirat yang kali ini akan dibahas, caranya sangat, sangat, sangat mudah. Hanya dengan bermodal lisan, kamu bisa jadi orang paling kaya di akhirat.

Setiap yang bernyawa, pasti akan mati. Hidup di dunia hanyalah persinggahan sementara. Oleh karena itu, kita harus memikirkan akhirat yang sudah pasti menjadi masa depan setiap yang bernyawa.

Setiap orang pasti mengerti konsep akhirat. Untuk realisasinya, selalu mengingat dan berbuat untuk akhirat tidaklah mudah (termasuk bagi saya). Kesibukan dan pekerjaan yang bersifat duniawi sering menyita waktu dan konsentrasi kita.

Akhirat memang bersifat ghoib, dunia adalah nyata sedang kita jalani. Oleh sebab itu, manusia seringkali teralihkan dengan dunia. Begitu gemerlapnya nikmat dunia, sampai lupa dengan akhirat. Mencari penghidupan untuk dunia memang perlu, tapi jangan sampai melupakan akhirat. Lalu bagaimana caranya menggenggam dunia dan akhirat sekaligus?

Investasi Pahala Berlimpah Dengan Lisan

Investasi akhirat sangat penting. Karena akhirat adalah tempat berpulang, sudah sepatutnya kita menyiapkan yang terbaik untuk tempat tinggal kita kelak. Layaknya tinggal di rumah kontrakan, apa kita akan memperbagus kontrakan?

Kabar gembiranya, ternyata utusan Allah sudah mencontohkan cara hidup bahagia di dunia dan diakhirat. Nabi Muhammad juga menyampaikan cara berinvestasi di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.

Kuncinya selalu menyertakan Allah dalam segala hal, termasuk aktivitas dunia. Karena Allah adalah sang pemilik kehidupan, pemilik dunia dan akhirat. Sudah sepatutnya kita bersandar kepada yang punya.

Baca juga: Ayat Alquran Tentang Bersyukur

Menyebut Nama Allah Setiap Akan Memulai Kegiatan

Pesan ini sudah tidak asing lagi. Banyak para penceramah yang berpesan tentang hal ini. Tapi sadarkah kita, hal yang ringan di lisan tetapi berat di timbangan (hari akhir). Dan faktanya, jika tidak terbiasa kita akan lebih sering lupa menyebut namaNya saat memulai aktivitas.

Saat bangun tidur, berdoa. Berangkat kerja, berdoa. Melaksanakan tugas kantor, niatkan untuk ibadah menafkahi keluraga. Makan, niatkan agar badan sehat dan semangat beribadah. Belanja, sebut nama Allah dan niatkan memenuhi kebutuhan keluarga agar sehat dan tercukupi. Bahkan tidur pun bisa jadi berpahala jika sebelumnya membaca doa dan berniat istirahat agar waktu ibadah tiba, tubuh sudah segar.

Setiap manusia, beragama atau tidak, pasti memiliki kesamaan dalam aktivitas. Disinilah letak perbedaan kita sebagai muslim. Semua aktivitas bernilai ibadah asal disertakan nama Allah dan diniatkan kebaikan. Jika tidak, semuanya hanya aktivitas biasa dan bersifat dunia.

Dari sekian banyaknya jenis ibadah, seperti shalat, zakat, puasa, berbuat baik kepada sesama, ibadah lisan inilah yang paling mudah.

Berawal dari lisan yang kemudian menjadi dzikir, hati senantiasa menjadi tenang. Sebagaimana tertulis dalam Alquran, surah Ar-Ra’ad ayat 28:

                                                       الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: (Yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.”

Selalu menyebut nama Allah juga akan membangun kedekatan kepada Sang Pencipta. Kedekatan inilah yang akan membawa energi positif dalam kehidupan. Allah juga senantiasa menjaga orang-orang yang dicintainya dari berbagai hal buruk.

Semoga kita semua bisa mengaplikasikan ibadah lisan ini. Ibadah mudah yang bisa disambil melakukan kegiatan lain. Di dalam perjalanan, saat mengantri, saat sedang memasak, olahraga, sambil melakukan kegiatan bisa sambil berdzikir. Dan jangan lupa diawal niatkan segala sesuatunya untuk ibadah. Dengan begitu, tanpa terasa pahala terus melimpah, meski secara kasat mata kita sibuk dengan urusan dunia.

Semoga Allah selalu membimbing hati dan langkah kita dalam kebaikan ?.

Scroll to Top