Anak-anak selalu punya banyak energi dan ide untuk bermain. Mengapa anak senang bermain? Berikut penjelasannya.
Sudah sejak zaman dahulu, setiap orang pasti tahu bahwa anak-anak suka bermain. Sayangnya, terkadang sebagai orang tua kita menganggap bahwa main hanya aktifitas untuk bersenang-senang saja. Pedahal, manfaat bermain untuk anak sangat berpengaruh pada aspek tumbuh kembangnya.
Manfaat Bermain Untuk Anak
Saat melakukan suatu aktifitas, anak sering mengkombinasikannya dengan bermain. Tak jarang, kursi dijadikan mainan, makan sambil bermaian, bahkan hendak tidur pun masih membawa mainan. Begitulah dunia anak, sebagian besar isinya memang bermain. Karena manfaat bermain sangat mempengaruhi perkembangan anak.
Sebagai orang tua kita sering merasa lelah menghadapi tingkah si kecil yang penuh permainan, belum lagi jika menyentuh benda-benda berbahaya untuk dijadikan mainan. Sebagai orang dewasa, tanpa disadari kita hampir lupa bahwa kita juga pernah melewati masa anak-anak dan seakan-akan manfaat bermain tidak ada.
Kehidupan orang dewasa yang penuh kewajiban membuat kita lupa bagaimana cara bersenang-senang. Sedangkan bermain adalah cara anak bersenang-senang untuk menghabiskan waktu. Yang lebih menakjubkan lagi, meski terkesan hanya bersenang-senang ternyata manfaat bermain dapat memaksimalkan kemampuan otak.
Dalam ilmu parenting berbasiskan Neoro Sience, Ilmu sains otak di abad milenium menemukan bahwa ada 3 kemampuan besar dalam otak manusia. Fungsinya adalah untuk bertahan hidup dan mampu berkembang dalam kehidupan.
Kemampuan imajinasi dan kreatif
Melalui keinginan anak untuk selalu bermain, ternyata Tuhan telah merancang secara alami bahwa untuk melatih imajinasi dan kreatifitas adalah melalui bermain. Anak-anak sering berimajinasi dalam bermain, contohnya menjadikan sapu sebagai kuda-kudaan, kardus sebagai mobil-mobilan, dan masih banyak lagi. Manfaat bermain bagi anak dapat memunculkan ide-ide kreatifitas.
Fungsi logika
Manfaat bermain selanjutnya ialah memaksimalkan fungsi logika. Saat seseorang mendapat ide kreatif, secara otomatis ia akan menggunakan logika untuk mewujudkannya. Misalnya, saat anak ingin bermain trampolin, jika tak ada, ia akan melompat-lompat di atas kasur. Saat anak ingin bermain salju, ia menghambur-hamburkan bedak tabur dan bersenang-senang. (contoh nyata yang terjadi pada anak saya)
Memori
Selanjutnya, manfaat bermain bagi anak adalah meningkatkan fungsi memori. Fungsi memori adalah untuk menyimpan data dan informasi yang akan diperlukan oleh manusia. Segala kejadian yang berkesan baik ataupun buruk juga akan tersimpan dalam memori. Kenangan yang tersimpan dalam memori, akan membantu manusia memilah dan memilih hal yang akan berdampak pada pilihan hidupnya.
Ketiga kemampuan besar pada otak ini saling berkaitan satu sama lain. Secara alamiah, fungsi-fungsi pokok otak bergerak dari fungsi imajinasi dan kreatif, lalu beralih ke logika yang kemudian tersimpan dalam memori. Semua itu bisa didapat saat anak menyalurkan keinginan bermainnya.
Artinya, memori tidak akan terisi informasi tanpa proses logika. Sedangkan logika tidak terpacu bekerja tanpa adanya dorongan pergerakan dari imajinasi dan kreatifitas. Tanpa disadari, saat kita melarang anak untuk bermain, maka proses imajinasi dan kreatifitas anak akan terputus. Tentu saja akan berbuntut pada 3 fungsi utama otak yangg lainnya.
Meski begitu, bukan berarti sebagai orang tua lantas kita membiarkan anak-anak bermain tanpa batas. Kenalkan pada anak aturan saat bermain, misalkan merapikan kembali mainan setelah digunakan, tidak merusak mainan dan adab bermain bersama teman.
Semoga kita termasuk orang tua yang bijak dan dapat menggiring anak-anak kita untuk memaksimalkan potensinya.