Motorik anak adalah salah satu aspek perkembangan yang perlu diperhatikan, karena akan berpengaruh pada perkembangan yang lainnya.
Kali ini saya ingin berbagi pengalaman seputar motorik anak. Saat menjadi guru TK, saya menemukan berbagai keunikan pada anak-anak. Yang menarik perhatian saya adalah, ada seorang anak yang saat itu masuk sekolah setara dengan TK A. Saat anak-anak asyik bermain di playground, ia justru menghindarinya. Ia terlihat kurang percaya diri saat bermain. Untuk melompat pun, ia masih ragu-ragu dan kesulitan.
Setelah ditelusuri, ternyata memang saat di rumah, anak itu kurang bermain. Rasa sayang orang tua yang berlebih, tidak mengijinkan anak itu untuk bereksplorasi. Akhirnya, ia terbentuk sebagai anak yang pendiam dan kurang suka aktivitas fisik. Lalu masalahnya apa?
Masalahnya ada pada ketangkasan. Jika seisi kelas diminta berlomba lari, maka ia tertinggal jauh. Saat diminta melompat, anak itu tidak bisa melakukannya. Gerakannya selalu lebih lamban daripada teman-teman sebayanya.
Selain itu, ada pula kendala saat pembelajaran di kelas. Untuk pengenalan huruf, anak-anak diminta untuk menulis dan meniru bentuk huruf. Anak itu dapat mengikuti instruksi, hanya saja hasil tulisannya hampir tidak terlihat. Saat memegang pensil, ia kesulitan untuk menekannya. Bagaimana cara untuk menghindari hal-hal tersebut?
Pada usia dan kondisi tertentu, bisa saja hal itu dianggap wajar. Meski begitu, sebagai guru ataupun orang tua harus bisa membantu anak berkembang dengan baik. Jika melihat kasus yang diceritakan di atas, masalahnya ada pada motorik.
Apa Yang Dimaksud Dengan Motorik Anak?
Motorik anak adalah perkembangan kematangan saraf dan otot yang berpengaruh pada kemampuan gerak anak. Motorik anak perlu distimulasi agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tahapan usia. Jika tidak, maka akan berakibat pada aspek perkembangan lainnya.
Motorik Ada Berapa?
Motorik anak terbagi menjadi dua. Ada motorik halus dan ada motorik kasar. Secara singkat, motorik kasar adalah sesuatu yang berhubungan dengan gerakan tubuh. Unsur dalam perkembangan motorik manusia meliputi otot, syaraf dan otak. Semuanya saling berkaitan satu sama lain untuk menunjang perkembangan motorik yang sempurna. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang melibatkan otot-otot kecil.
Motorik Kasar Dan Contohnya
Saat kemampuan motorik kasar bekerja dengan baik, maka anak akan lebih tangkas dalam bergerak. Berjalan, melompat, menari, melempar, menendang yang tentu saja merupakan bagian aktivitas sehari-hari, akan tetapi jika tidak sering dilakukan tentu kemampuannya tidak akan maksimal. Contohnya: balita yang sering dilarang berlarian, apa ia akan tumbuh menjadi anak yang tangkas?
Gerakan pada motorik kasar juga berfungsi untuk membuat tubuh lebih sehat dan bugar. Ciri-ciri anak yang mengalami hambatan pada motorik kasarnya diantaranya, gerakan terlihat kaku, mudah lelah dan tidak bersemangat saat beraktifitas, sulit mengikuti instruksi untuk kegiatan fisik, kesulitan untuk duduk tegap atau berdiri tegap.
Bagaimana Cara Melatih Motorik Kasar Anak?
Agar motorik kasar anak berkembang dengan baik, biarkan ia beraktivitas secara fisik. Gerakan-gerakan yang dilakukan akan menguatkan otot-otot besar. Ajak anak untuk melakukkan kegiatan yang akan melatih motorik kasarnya. Kenali larangan yang membahayakan anak atau justru yang menghambat perkembangan dan eksplorasi anak.
https://rianarizkiabidin.com/motorik-kasar/
Motorik Halus Dan Contohnya
Kemampuan motorik halus mengendalikan gerakan tidak terlalu menguras tenaga seperti motorik kasar. Motorik halus membutuhkan kemampuan berkonsentrasi, tekun, kehati-hatian, kontrol serta koordinasi antara satu gerakan dengan yang lainnya. Contohnya, melipat kertas, mengancing baju, meremas dan lain-lain.
Melatih kemampuan motorik halus anak akan membuatnya terlatih untuk sabar, teliti, rapi, teratur dan kreatif. Motorik halus nantinya akan berkaitan dengan kemampuan anak belajar menulis. Anak yang motorik halusnya terstimulasi dengan baik, dapat dengan mudah mempelajari tahapan menulis.
Bagaimana Cara Melatih Motorik Halus Anak?
Agar motorik halus si kecil bisa berkembang dengan baik, maka harus diberi kegiatan sederhana yang berkaitan dengan motorik halusnya. Selain itu, penting juga memahami tahapan perkembangan anak, agar tidak memaksakan yang belum menjadi tahapannya. Selain itu, memahami tahapan perkembangan anak juga dapat membantu untuk meninjau ulang hal-hal yang perlu dioptimalkan.
https://rianarizkiabidin.com/9-kegiatan-untuk-stimulasi-motorik-halus-si-kecil/
Sebagai guru ataupun orang tua, kita harus belajar memahami perkembangan anak agar tidak ada yang terlewat. Karena setiap tahapan usia, memiliki tahapan perkembangan yang berbeda pula. Bantu anak untuk mengoptimalkan setiap aspek perkembangannya. Biarkan anak juga bereksplorasi untuk mendukung tumbuh kembangnya.