Apa itu Montessori menjadi pertanyaan bagi sebagian orang yang belum mengenal metode ini. Dikenal dengan konsep bermain sambil belajar, tidak hanya digunakan dibeberapa sekolah, banyak juga orang tua yang memutuskan untuk menerapkan metode Montessori di rumah.
Apa Itu Montessori?
DAFTAR ISI:
Metode Montessori berasal dan dicetuskan oleh Dr. Maria Montessori pada awal 1900. Beliau adalah dokter yang kemudian beralih menjadi seorang pendidik. Dr. Maria Montessori mendirikan Casa dei Bambini (Children’s House) dan menampung anak-anak berusia 3-6 tahun sekitar 50-60 orang. Sebagian besar dari anak-anak itu mengalami kekurangan gizi dan perkembangan yang lambat.
Di Casa dei Bambini, Italia, Montessori melakukan observasi lebih jauh mengenai cara menangani anak. Melalui pengalamannya itulah, Metode Montessori dikenal di berbagai belahan dunia. Tidak hanya diterapkan di berbagai sekolah, tetapi juga banyak yang menerapkan Montessori di rumah.
Dalam metode Montessori, pendamping dituntut untuk memperlakukan anak dengan hormat. Pendamping juga harus mempersiapkan lingkungan yang mendukung untuk proses belajar anak serta memahami kebutuhan anak. Tugas pendamping selanjutnya adalah mempersiapkan materi, namun anak diberi kebebasan untuk memilh kegiatan apa yang diinginkannya. Selain bebas memilih, anak akan dilatih untuk mengoreksi kesalahan sendiri.
Pendekatan Montessori
Jika orang dewasa perlu bekerja, maka Dr. Montessori meyakini bahwa bermain merupakan pekerjaan penting bagi anak usia dini. Oleh karena itu, dalam metode Montessori dan kurrikulumnya, kegiatan yang dilakukan anak disebut “Montessori Work”. Melalui pendekatan yang dilakukan Montessori, “work” bagi anak usia dini direkomendasikan selama 2-3 jam penuh untuk 1 siklus “Montessori Work”. Setelah itu, anak dapat bermain bebas.
Agar anak lebih tenang dan berkonsentrasi saat “Montessori Work”, sebaiknya anak diberikan ruang eksplorasi bebas dan beraktifitas fisik, setidaknya 1 jam dalam sehari. Dalam Montessori, istilah yang digunakan adalah directress, bukan teacher. Directress berarti seseorang yang menginspirasi, memfasilitasi dan memberikan petunjuk.
Apa Yang Dimaksud Kurrikulum Montessori?
Sama seperti pendidikan pada umumnya, Montessori juga memiliki kurrikulum. Kurrikulum merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk peserta didik. Adapun kurrikulum montessori meliputi:
Practical Life (Keterampilan hidup)
Sensorial
Languange (Pengembangan bahasa)
Mathematics (Matematika)
Cultural (Kebudayaan yang meliputi geografi, pengetahuan alam dan sains)
Aparatus Dalam Montessori
Aparatus Montessori dibuat secara presisi dan bisa secara bersamaan digunakan dengan aparatus lainnya. Tujuan dari aparatus Montessori adalah agar anak dapat mengeksplorasi dan memahami suatu konsep. Aparatus juga memungkinkan bagi anak menemukan kesalahan serta memperbaikinya tanpa perlu orang dewasa memberikan koreksi.
Contoh Aparatus Montessori
Sensorial : Knobbed cylinders, pink tower, brown stair, knobless cylinders, red rods, color tablet, constructive triangles, geometric solid, sand paper globe
Matematika: Number Rods, spindle box, sandpaper Number, golden bead material.
Bahasa: Metal insets, sandpaper letters, moveable alphabet.
Budaya dan sains : World puzzle, flag stand, land and water form.
Apa Arti Montessori Di Rumah?
Seperti disinggung sebelumnya, bahwa selain di sekolah, metode Montessori juga bisa diterapkan di rumah. Meski banyak aparatus yang digunakan dalam Montessori, jika kamu ingin ber-Montessori di rumah, kamu bisa mensiasati sebagian aparatus dengan membuatnya sendiri. Cara seperti ini disebut Montessori Inspired DIY (Do It Your Self).
Contoh aparatus yang bisa dibuat adalah moveable alphabet, golden bead material, sand paper letter dan bebarapa aparatus yang masih memungkinkan untuk dibuat. Persiapan belajar sangat penting dalam Montessori. Jika ingin menerapkan Montessori di rumah, maka kamu perlu mendekor dan menyiapkan peralatan untuk area montessori di rumah.
Jika ingin lebih mengenal tentang metode Montessori, kamu bisa mengunjungi IMC, Islamic Montessori Homeschooling, Rumah Montessori dan komunitas-komunitas lainnya yang menekuni dan mempraktekkan metode Montessori.
Apapun metode pembelajaran yang dipilih, lakukanlah secara totalitas. Karena hasil dari pembelajaran akan maksimal ketika ada kesungguhan baik dari pihak pengajar/pendidik maupun anak yang diajarkan/murid.