Apa Itu Sounding?
Pernah dengar kata “sounding?” Banyak orang yang mempraktekkannya untuk suatu tujuan. Makna sounding adalah penyampaian pesan menggunakan kata–kata positif secara berulang-ulang. Dengan tujuan menanamkannya di alam bawah sadar. Karena perilaku seseorang dikendalikan oleh alam bawah sadar sebanyak 88%, sedangkan pikiran sadar hanya 12%.
Pada dasarnya sounding bisa digunakan untuk siapapun. Baik diri sendiri, suami, anak atau siapapun. Hanya saja akan lebih mudah dilakukan dengan orang terdekat, seperti suami atau anak. Istilah sounding cukup banyak digunakan dalam dunia parenting. Mayoritas ibu menggunakan sounding untuk membentuk kepribadian sesuai yang ia harapkan.
Manfaat Sounding
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya sering menggunakan sounding saat berharap anak melakukan sesuatu. Bahkan sejak anak masih bayi, saya sering menerapkannya. Memiliki dua anak yang berjarak hanya satu tahun, membuat saya selalu sounding pada si kakak agar tetap tenang (anteng). Mengingat posisi saya saat itu masih seorang mahasiswi. Terlebih lagi semester akhir.
Alhamdulillah, dengan perantara sounding, si kakak yang saat itu masih 1 tahun 2 bulan sangat pengertian. Tidak rewel meski kadang bermain sendirian. Dan saya merasa bersyukur, sampai saat ini si Kakak sangat pengertian. Begitu juga dengan adik yang sering saya sounding. Sounding bisa digunakan untuk berbagai macama tujuan. Diantaranya agar anak anteng, sabar, bersikap baik, menyapih, agar anak mandiri, agar anak rajin shalat, dan lain-lain.
Cara Melakukan Sounding
1. Pastikan target berada di alam bawah sadar.
Agar maksimal, lakukan sounding pada target saat ia berada di alam bawah sadar. Cara mengetahui seseorang ada di alam bawah sadar adalah saat ia fokus terhadap sesuatu sampai tidak menghiraukan sekelilingnya. Contoh: saat anak fokus pada permainan, ibu memanggilnya namun anak tidak mendengar. Saat itu, sounding bisa dilakukan pada anak sambil berbisik.
Sebelum terlelap dalam tidur, alam bawah sadar juga akan aktif. Bisikkan kata-kata yang menjadi keinginan kita. Contoh: “Nak, jadi anak yang rajin belajar ya.” Sounding masuk pada alam bawah sadar saat ia tidak menyadari perkataan kita.
2. Gunakan kata-kata positif.
Saat melakukan sounding, harus menggunakan kata-kata positif. Sebab, kata-kata itu akan tertanam di alam bawah sadarnya. Kebayang kan, jika sounding menggunakan kata-kata negatif? Jika hal itu terjadi, akan sulit menghapus rekaman alam bawah sadarnya.
Hindari kata “jangan” dan “gak boleh” saat sounding. Contoh: “Nak, nggak boleh main mulu. Jangan malas belajar ya.” Sounding dengan cara ini tidak disarankan. Karena penekanan kata cenderung ke arah “main mulu” dan “malas belajar”. Kata-kata tersebut akan terekam oleh alam bawah sadar. Sehinggan apa yang terekam bertentangan dengan maksud sounding itu sendiri.
3. Sebut nama anak dan lakukan sebanyak tiga kali.
Saat melakukan sounding, sebutlah nama anak. Agar sounding tertanam kuat di pikiran bawah sadar anak, ucapkan sebanyak tiga kali sambil berbisik di telinga. Contoh: “Karina sholeha, sayang sama adik ya. Ajak adik main bersama.”
Agar lebih efektif, lakukan sounding secara fokus pada satu harapan terlebih dahulu. Setelah berhasil, bisa lakukan sounding untuk hal lainnya. Misalkan ingin anak akur, bermain bersama, berarti fokus sounding itu terlebih dahulu. Jika sudah terwujud, anak saling mengasihi satu sama lain, bisa sounding untuk hal lain. Misalnya, sounding agar anak mandiri, rajin shalat, rajin makan sayur & buah, dan yang lainnya.
Sudah pernah lakukan sounding? Kamu bisa berbagi cerita di kolom komentar, ya. Bagi yang belum pernah, selamat mencoba. Selain untuk anak, kamu juga bisa lakukan sounding ke suami loh. Contoh: “Pah makin sayang ya sama aku. Jangan lupa besok ajak shopping.”