Tahapan Montessori Area Bahasa, Pintar Membaca Tanpa Mengeja

Ingin anak bisa membaca tanpa mengeja? Tahapan Montessori area bahasa, mengajarkan anak menulis dan membaca sekaligus, tanpa proses mengeja!!!

Montessori Area Bahasa

Kurrikulum Montessori fokus pada 5 hal, yakni keterampilan hidup (practical life), sensorial, pengembangan bahasa, matematika, dan kebudayaan. Kali ini yang akan dibahas adalah tahapan montessori di area bahasa/language.

Area bahasa/language memiliki cakupan yang luas. Agar lebih muda dipahami, maka akan dibahas dalam beberapa tahap yaaa.

Pengenalan benda

Pondasi bahasa dimulai sejak anak belajar bicara, yaitu untuk anak 1-2 tahun. Pada masa ini, perlu tekhnik yang tepat agar anak bisa memahami benda secara haqiqi. Adapun benda yang dimaksud, contohnya: hewan, alat transportasi, buah, sayur dan lainnya. Terdapat 4 tahapan dalam mengenalkan benda pada anak usia 1 tahun.

1. Kenalkan benda satu persatu

Contoh, apabila ingin menegnalkan apel, maka jabarkan secara jelas, mulai dari bentuknya, warna, tekstur, rasa, lalu biarkan anak memegang dan melihat. Pada saat anak memegang dan melihat bentuk juga warnanya terjadi proses yang dinamakan muscle memory.

Saat anak mencoba apelnya, lidahnya akan merasa, pendengarannya pun akan menangkap suara atau sebutan nama dari benda tersebut a-pel. Gunakan ‘real object’ atau benda secara langsung.

Karena jika mengenalkan hanya lewat gambar, yang terekam di otak anak,  apel hanya bentuk 2 dimensi dan yang diingat hanya warnanya saja, indera yang distimulasi hanya penglihatan saja.

Dalam satu sesi, pembahasan hanya satu benda saja. Jika ingin mengenalkan buah/benda lain, maka harus diberi jeda.  Boleh dilakukan beberapa jam setelahnya  besok. Jika sudah mengenal buah, bisa dilanjutkan ke tahap dua.



 

2. Meminta anak mengambil benda tertentu

‘Apel yang mana ya?’ ‘Pepaya yang mana?’ Untuk awal, bisa coba bertanya 2 buah terlebih dahulu, jika anak sudah bisa, lanjut 3 buah, dan seterusnya

3. Fasilitator/ orang tua/guru mengambil benda tertentu

Ambil 1 buah, lalu tanya apa nama buah itu pada anak. Jika anak belum memiliki artikulasi yang jelas, fasilitator membantu anak untuk melafalkan dengan benar, contoh: aaa….pel, jee…ruk, pe…pa…ya…

4. Kombinasi


Tahap selanjutnya adalah mengkombinasikan konkrit dan abstrak. Contoh: “Ini Apel, tolong taruh apelnya disamping gambar apel ya”.

Pada tahap selanjutnya, gunakan gambar saja. Ajak anak bermain tebak-tebakan. Fasilitator menyebutkan ciri-ciri dari buah (warna, rasa, bentuk, dll/) lalu minta anak untuk menjawab dengan mengambil gambar yang sesuai.

 

Montessori Di Rumah, Bagaimana Cara Menerapkannya?

Persiapan Menulis Dan Membaca

Dalam Montessori, menulis lebih dulu diajarkan dari pada membaca. Menulis dan membaca bisa diajarkan pada anak usia 4-5an tahun. Lalu, jika usia anak belum mencukupi, apa dibiarakan begitu saja?

Jawabannya adalah kuatkan pondasi bahasa, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sebab semua material yang dimainkan, secara tidak langsung merupakan stimulasi dan persiapan untuk anak belajar menulis dan membaca.

Tahapan Kegiatan Membaca dan Menulis dalam Metode Montessori

Kegiatan prewriting dan prereading dilakukan melalui aneka permainan, seperti:

  • Sounding (mendengar dan menyanyikan phonic songs)
  • Sound game

Contoh: sebutkan benda (batu, buku, sepatu, dll), minta anak untuk menirukannya. Setelah itu tanya anak, “Mana batu?” Jika ia salah menjawab, ulangi, dan tidak perlu menyalahkan anak. Jika anak sudah ingat nama-nama benda tersebut, tanya mana yang diawali beh, e`s? Ulangi sampai anak bisa menganalisa bunyinya.

Menggunakan Material Metal Inset Design

Material metal inset design ialah 10 bentuk geometris yang dilengkapi dengan pensil warna. Fungsinya untuk mengembangkan kontrol dan gerakang-gerakan tangan anak ketika menulis, memberi pengalaman gerakan berlawanan arah jarum, membuat garis dan lain – lain .

Menggunakan Material Sandpaper Letter

Fungsinya untuk mengenalkan anak pada lambing alfabet/ huruf a-z. Sandpaper bermanfaat untuk membangun kesan otot jari-jari tangan anak terhadap bentuk huruf, mengasosiasikan suara phonic dengan huruf, menguatkan visual, mengingat bentuk huruf, dan mempelajari arah penulisan huruf.

Menggunakan Material Large Moveable Alfabet

Fungsinya adalah membantu anak berlatih menyusun sebuah kata dari pengalaman sebelumnya. Setelah anak mengenal seluruh huruf melalui sandpaper letter, anak dapat menggunakan LMA (Large Moveable Alfab)  sebagai sarana untuk membangun kata. Untuk membuat sebuah kata, anak diberikan benda-benda konkrit terlebih dahulu barulah kemudian diperkenankan melalui kartu gambar.




Pink Box Series :

Penggunaan kartu baca merupakan peralihan dari hal yang konkrit  pada sesuatu yang abstrak. Dengan begitu, anak mampu mengetahui bahwa ‘objek’ batu sama dengan ‘gambar’ batu dan tulisannya ialah ‘batu’. Berikut cara penggunaan kartu baca Pink Box Series

Kata-kata yang dikenalkan pada Pink Series bahasa Indonesia ialah kata yg terdiri dari 3-4 huruf dengan suku kata terbuka. Contoh: mata, kuda, buku,dll.

Selanjutnya kombinasikan Pink Object Box & LMA, tujuannya yaitu anak dapat menyusun kata dengan melihat benda 3 dimensinya.

Pink Picture Box & LMA : Anak dapat menyusun kata dengan melihat gambarnya.

Pink Object Box & Word Tags : Anak dapat meletakkan kartu kata dengan pasangan benda 3 dimensinya. .

Pink Picture Box & Word Tags : Anak dapat meletakkan kartu kata dengan pasangan gambarnya. .

Pink Word List : Anak dapat membaca kata-kata yang singkat. .

Pink Mistery Box : Anak dapat membaca dengan suara yang pelan (kontrol suara).

Pink Sight Words : (untuk pembelajaran Bahasa Inggris, mengenal a, the, dll) .

Pink Sentence Strips (attached) : Anak dapat membaca frasa atau kalimat. Adapun kalimat bisa dikenalkan jika anak sudah mampu membaca frasa) sesuai dengan makna (gambar)nya. Anak juga belajar mengenal huruf kapital dan tanda titik pada kalimat.

Pink Sentence Strips (detached): Anak dapat mencocokkan frase atau kalimat (kalimat dikenalkan jk anak sdh mampu membaca frase) sesuai dengan makna (gambar)nya. Anak juga belajar mengenal huruf kapital dan tanda titik pada kalimat.

Pink Picture Cards: Anak dapat menyamakan kata pada gambarnya. .

Pink Reading Books: Mengembangkan kosa kata anak dengan membaca buku yang memiliki kata-kata sederhan . Setelah selesai dan menguasai semuanya, bisa dilanjutkan dengan Blue Series dan Green Series

Blue Series

Kata-kata yang dikenalkan pada Blue Series bahasa Indonesia ialah kata-kata dengan suku kata tertutup (Contoh: bapak-bukit-beras, dll), serta kata-kata yang memiliki ‘blending’ (Contoh : perang-nyamuk-bandung, amplop, dan sebagainya)

Green Series

Kata-kata yang dikenalkan pada Green Series bahasa Indonesia ialah kata-kata yang mengandung diftong. (Contohnya :kerbau, amboi, dll)

Pada tingkat selanjutnya, anak bisa dikenalkan dengan kata benda, kata kerja, kata depan dan kata sifat, kemudian belajar membuat kalimat menggunakan Small Moveable Alfabet.

Demikian sedikit penjabaran tentang tahapan area bahasa dalam montessori. Biasanya akan lebih mudah jika langsung praktek, bagi kamu yang ingin ikut pelatihan montessori online dengan harga terjangkau silakan klik link ini.

Intinya, oleh sebab proses stimulasi dan prewriting juga prereading, belajar membaca dan menulis bisa lebih menyenangkan dan terasa lebih mudah. Syaratnya adalah sabar dan tekut pada setiap prosesnya. Jika mengikuti dan mempraktekkan metode Montessori secara berurut, maka tidak perlu mengajarkan anak mengeja kata untuk membaca. Cukup dengan memperkenalkan bunyi pelafalan dari alfabet, seperti: ah, beh, ceh, deh, dan seterusnya.

Saya juga termasuk orang yang pernah menerapkan metode ini ke anak saya, dan betul alhamdulillah anak saya bisa membaca tanpa melalui proses mengeja.

Sumber:

https://wiki.karinov.co.id/mengenal-metode-montessori/

https://www.picuki.com/media/1643151543375225922

 

Scroll to Top